Puisi

Penjelasan dan Ciri-ciri umum tentang Puisi

Puisi dalam arti yang sederhana, tersusun oleh satuan yang disebut baris (kalimat) dan bait (paragraf dalm puisi).  Puisi terdiri atas dua unsur yang menjadi ciri umum puisi, yaitu unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi dan unsur yang berkaitan dengan makna puisi.

Unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi adalah : unsur bunyi (irama dan rima), pilihan kata, dan tampilan cetak/tulisan (tipografi).

Unsur yang berkaitan dengan makna puisi adalah tema, pesan tersurat, dan pesan tersirat.

CIRI UMUM PUISI

  1. Pola Bunyi (rima)
    RIma merupakan penataan unsur bunyi yang ada dalam kata. Penataan ini berupa pengualangan bunyi yang sama pada satuan baris atau baris baris berikutnya dalam bait. Contoh pada pantun memiliki pola bunyi ab-ab, sedangkan dalam syair berpola aa-aa. Bagaimana dengan pola bunyi puisi modern ? pola bunyi puisi modern disusun untuk mendapatkan efek tertentu seperti keselarasan bunyi.
  2. Irama (RItme)
    Irama sangat jelas terlihat saat puisi dibacakan. Intonasi, penekanan kata, tempo (cepat lambat pengucapan), dan penataan rima memunculkan irama puisi.
  3. Pilihan kata (Diksi)
    Kekuatan utama ekspresi puisi terdapat pada pilihat kata atau diksi. Kata kata yang dipilih penyair berfungsi untuk menyampaikan maksud atau makna puisi. Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya bersifat kias, padat, dan indah. Kata yang dipilih dapat berupa kata obyektif atau emotif, ada juga kata yang emmiliki makna simbolik. Suatu kata mewakili pengertian tertentu, misalnya perahu retak, malam jahanam, bulan biru, dan lainya.

Sekian dari kami. Semoga dapat membantu dan bermanfaat. Terimakasih

Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem di Sekolah Dasar terbagi ke dalam dua kategori siswa, yakni siswa tingkat pemula (kelas 1 dan 2) dan siswa tingkat lanjut (kelas 3-6). Karena perbedaan karakterisasi dari dua kelompok siswa ini, maka pembelajaran bahasa Indonesia untuk mereka juga akan berbeda. Secara umum, terampil berbahasa memang merupakan tujuan akhir dari pengajaran bahasa Indonesia pada semua kelompok siswa.

Mengikuti penggolongan siswa seperti yang dijelaskan diatas, maka tampaknya pembelajaran membaca juga terbagi kedalam dua kategori, yakni membaca permulaan (untuk siswa kelas 1-2) dan membaca lanjutan (untuk siswa kelas 3-6). Berdasarkan butir-butir pembelajaran bahasa Indonesia yang berkenaan dengan keterampilan membaca untuk siswa kelas 3-6 SD diatas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan, antara lain :

1).  Pelaksanaan pembelajaran membaca dilakukan secara komunikatif dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, seperti berbicara, menyimak, dan menulis ; juga di integrasikan dengan komponen kebahasaan, kesastraan, dan kosa kata.

2).  Jenis membaca lanjutan (pemahaman) yang diberikan dan diajarkan (dikelas 3-6) meliputi ; membaca teknis, membaca dalam hati, membaca cepat/sekilas, membaca indah/estesis, membaca bebas/perpustakaan.

3).  Sasaran utama dari pembelajaran membaca lanjutan (pemahaman) adalah agar siswa mampu mengambil pesan dan manfaat yang disampaikan penulis dan perasaan orang lain dengan cepat dan tepat melalui media tulis.

Faktor sentral dalam membaca adalah pemahaman. Baik buruknya pemahaman siswa terhadap teks bacaan tergantung kepada latar belakang pengalaman membacanya, kemampuan sensori dan persepsinya, kemampuannya berpikir dan strateginya mengenal kata, tujuaannya membaca, pengamatannya pada bacaan, pentingnya membaca pada dirinya, serta tersedianya fasilitas yang berupa berbagai strategi pemahaman yang akan membantunya mengungkap maksud yang tersirat dalam teks. Dengan adanya tujuan membaca yang jelas, kemampuan siswa memahami teks bacaan akan meningkat. Untuk itu guru harus mempelajari bagaimana cara menentukan tujuan memahami teks bacaan.

Kegiatan prabaca, saat membaca, dan pasca baca yang dikelola dengan baik oleh guru merupakan upaya untuk meningkatkan daya pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca. Teknik-teknik yang dapat digunakan guru untuk mengelola kegiatan pra baca adalah gambaran awal, petunjuk antisipasi, pemetaan semantik, menulis sebelum membaca, dan drama atau simulasi.

Untuk mengelola kegiatan inti membaca digunakan teknik metakognitif, cloze procedure, dan pertanyaan pemandu. Untuk mengelola kegiatan pasca baca digunakan teknik memperluas kesempatan belajar, mengajukan pertanyaan, mengadakan pameran visual, pementasan teater aktual, menceritakan kembali, dan penerapan hasil membaca.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia mencakup aspek mendengar, berbicara, membaca, menulis serta unsur pemahaman penggunaan bahasa dan apresiasi sastra. Tujuan pembelajaran ini dapat di upayakan dengan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran bermakna, yaitu berikut ini dengan cara melalui ; pemanasan-apersepsi, eksplorasi, konsilidasi pembelajaran, pembentukan sikap dan prilaku, serta penilaian formatif. Didalam pelajaran bahasa Indonesia kelas tinggi diSD, yaitu dari kelas 3-kelas 6, suatu pengajaran berbahasa yang selalu dilatihkan ialah membaca. Dibandingkan dengan bacaan pada kelas rendah (kelas 1-2 SD), materi bacaan dikelas tinggi lebih beraneka topiknya dan lebih mendalam isinya.

Mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, merupakan mata pelajaran strategis karena dengan bahasalah pendidik dan dapat menularkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan informasi kepada siswa atau sebaliknya. Tanpa bahasa tidak mungkin para siswa dapat menerima itu semua dengan baik. Oleh karena itu, guru sebagai pengemban tugas operasional pendidikan/pembelajaran di Sekolah, dituntut agar dapat mengkaji, mengembangkan kurikulum dengan benar dan tepat.

Berdasarkan pada pemaparan tentang pembelajaran bahasa Indonesia diatas, maka dapat kita menyimpulkan bahwa untuk menunjang kemampuan siwa dalam mempelajari berbagai bidang studi, terutama pada pembelajaran membaca dengan bidang studi lain. Disini kita akan melihat bahwa pelajaran membaca sebagai suatu keterampilan pada dasarnya merupakan suatu alat untuk mempelajari materi pelajaran lain seperti IPS, IPA, dan Matematika.

Dengan demikian pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari karena sangat relevan dengan mata pelajaran yang lain dan di sesuaikan dengan pengembangan kurikulum yang diajarkan secara tepat dan benar guna tercipta pembelajaran yang efektif, efisien, terarah, berkesinam bungan, khususnya membaca, dapat dianggap sebagai pintu gerbang untuk memudahkan, mengenal, memahami, dan mendalami pelajaran yang lain.

 

Sumber : http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pembelajaran-bahasa-indonesia-di.html